01 February 2008

Surat ini

Fisik yang lemah, atau miskinnya pikiran membuatku harus memilih satu diantara dua. Sekolah atau kerja. Sampai pada akhirnya pap memberi masukan dan menanyakan komitmen sebelum saya bersedia bekerja dan bersedia sekolah. Pilihan yang sulit mengingat impian menjadi seorang HRD yang sukses dari hasil sekolahku dan impian ingin mengembangkan perusahaan yang saya tempati sekarang sangat besar. Aku tidak bisa memilih. Badan dan fikiran aku mungkin yang bisa memilih.

Sampai pada kesimpulan, kerja bisa aku dapatkan kembali setelah menyelesaikan sekolah, sedangkan sekolah tidak mungkin aku tunda karena aku sudah menguras kekayaan pap. Aku berniat mengundurkan diri dari perusahaan.

Kuketik surat yang ditujukan untuk General Manager, atasan langsungku. Membuat beberapa pernyataan dan megemukakan beberapa alasan pengunduran diri. Jariku nampak berat, karena kalimat-kalimat yang tercantum pada surat ini adalah kalimat-kalimat yang selalu aku takutkan dibaca kalau surat ini berada di atas mejaku. Perasaan seperti cinta bertepuk sebelah tangan.

Aku tau perasaan seorang atasan dan seorang HRD jika mendapatkan surat yang menyayat hati itu (dramatisir banget). Sampai pada akhirnya aku tidak mempunyai kekuatan untuk mengetik kelanjutan dan menyelesaikan surat ini. Itu berlalu selama 1 hari.

Namun dorongan hatiku sudah bulat, dan begitulah Ajeng. Kemauannya seperti batu, akan berusaha keras untuk mendapatkan segala kemauannya. Kupaksa jariku bergerak an mengetik kelanjutan kalimat dari isi surat ini. Lengkaplah sudah dengan kalimat penutup Cc. Direktur. Lega.

Namun tidak hanya sampai disitu. Setelah aku tanda tangan dengan sangat rapi. Tiba-tiba aku tidak tau harus dikemanakan surat ini? Sampai pada akhirnya, surat itu terdiam di dalam box file selama 1 hari di meja kantorku.

Aku benar-benar tidak mengira bakal seberat ini menyerahkannya. Dilema selalu beterbangan di benak aku. Seperti ingin lari saja. Beres.

Sampai pada akhirnya, sore ini aku akan menghadiri meeting di honda, dan sudah pasti aku tidak akan kembali ke kantor karena meeting selesai setelah jam kantor. Aku menitipkan surat itu pada seorang office boy, dan aku suruh pada saat waktu Ashar (di kantorku Sholat Zuhur dan Ashar selalu berjamaah) office boy kantorku meletakkannya di atas meja General Manager kantorku.

Sial. Besoknya aku tanya, ternyata office boy lupa, dan dia baru akan meletakkannya pagi ini. After morning briefing, karena hari ini adalah hari dimana ada 3 orang rekan kerja yang mengundurkan diri dari kantor, suasana haru terjadi, rekan kerja dan sang General Manager berpelukan. Maklum, rekan kerja adalah tenaga kerja yang benar-benar paling loyal dan karyawan yang dididik oleh pihak manajemen. Perasaanku semakin tidak enak.

Finally, aku seperti tidak mau tau, and menganggap tidak pernah memasukkan surat resigned ke General Manager. Tiba-tiba sang GM memanggil yang membuat bulu kudukku sedikit merinding. Beliau terlihat kaku menatap mata ku, sembari mengatakan "Tolong saya lihat profil Staff General Affair yang masuk jeng". Dan dia menambahkan kalau bisa yang ada basic hukum-nya. Perkataan tambahannya itu membuat bibirku tersenyum. Dalam hati aku berkata, berarti beliau telah membaca suratku.

Sedih juga keputusan ini harus diambil. Sejujurnya aku sangat mencintai kantor ini. Sangat mencintai orang-orang nya yang begitu erat ikatan persaudaraannya. Sangat mencintai sang General Manager yang kocak abis karena galaknya. Sangat mencintai sang direktur yang suka ngena' banget kalo ngasih advice namun suka memperhatikan hal-hal se detail mungkin dan mempunyai ide-ide briliant. Mencintai bawahan-bawahanku security yang suka ngotot kalau dikasi tau tapi suka ngasih masukan oke tentang tingkah laku laki-laki, Office boy sang komisaris yang paling serba bisa dan selalu datang dengan keluhan dan segudang masukan-masukan oke, driver yang lucu-dan mulai agak bandel and suka ngelawan kalau dikasih tau, messenger yang cakep baik hati tapi paling susah kalau disuruh sholat, rekan-rekan yang lain yang unik dan lucu-lucu, aku cinta mereka.

Namun aku tau kenapa aku bisa sangat mencintai kantor ini..
Karena dibalik kecintaan aku, ada Allah SWT di antaranya...

Love u..